Sistem pengukuran dan inspeksi untuk karet dan ban
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis (suku Euphorbiaceae). Beberapa tumbuhan lain juga menghasilkan getah lateks dengan sifat yang sedikit berbeda dari karet, seperti anggota suku ara-araan (misalnya beringin), sawo-sawoan (misalnya getah perca dan sawo manila), Euphorbiaceae lainnya, serta dandelion. Pada masa Perang Dunia II, sumber-sumber ini dipakai untuk mengisi kekosongan pasokan karet dari para. Sekarang, getah perca dipakai dalam kedokteran (guttapercha), sedangkan lateks sawo manila biasa dipakai untuk permen karet (chicle). Karet industri sekarang dapat diproduksi secara sintetis dan menjadi saingan dalam industri perkaretan. Industri Karet saat ini sudah ada sejak lama di Indonesia
Kementerian Perindustrian terus mendorong pertumbuhan sektor industri pengolahan rubber (karet). Oleh karena itu, melalui Paket Kebijakan Ekonomi XVI yang telah dikeluarkan pemerintah, dengan salah satu poinnya adalah merelaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI) untuk industri rubber diharapkan dapat menumbuhkembangkan sektor tersebut di dalam negeri.
lebih lanjut, Menperin mengungkapkan, industri ban karet di dalam negeri ingin terus melakukan ekspansi. Namun, lantaran turunnya harga crumb rubber, maka produksi ban menjadi terbatas. “Sementara untuk industri synthetic rubber tetap berekspansi. Sehingga ada ketidakcocokan dalam hal ini. Saat ini, bahan baku tersedia, sekarang utilisasinya sekitar 60 persen,” tuturnya. Industri ban dalam negeri semakin berkembang pesat seiring dengan lajunya minat masyarakat di sektor otomotif. Bahkan, pertumbuhan industri ban diperkirakan mencapai 8%. Menurut data yang ada di Kementerian Perindustrian ,saat ini terdapat sekira 13 produsen ban yang siap untuk produksi berbagai ban untuk pasar domestik maupun international dan telah mampu berproduksi berbagai tipe dan ukuran ban. Baik untuk mobil penumpang, truk, bus dan kendaraan berat. “Kemampuan produksi untuk tipe-tipe ban itu mencapai lebih dari 75 juta ban, sedangkan untuk ban sepeda motor kapasitasnya mencapai 55 juta ban.
Menteri Perindustrian, Mohammad S Hidayat mengatakan pengembangan industri ban nasional menjadi kian prospektif. Bahkan akan menjadi salah satu andalan dalam pengembangan industri barang-barang karet nasional dengan memanfaatkan potensi karet alam yang ada di tanah air.
Pemerintah tengah mencari jalan keluar untuk meningkatkan permintaaan komoditas karet. Misalnya dengan menindaklanjuti ide penggunaan karet pada infrastruktur aspal. Anjloknya harga karet terjadi sejak tahun 2011.
Industri pengolahan karet, serta proses produksi ban didukung oleh Micro-Epsilon dengan serangkaian sistem untuk inspeksi, pemantauan dan pengendalian proses lain-lain.
Non-contact inline profile measurement of inner liner material (Ketebalan 1mm Sampai 18mm)
Selama produksi Non-contact inline profile measurement of inner liner material (thickness 1mm to 18mm) menggunakan sistem ketebalan seri CIPTRON TIP. Ketepatan yang akurat dari sistem optik non-kontak memastikan kualitas tinggi dan keamanan produk yang dihasilkan. Sensor yang termasuk dalam seri ThickCONTROL RTP juga dapat diterapkan untuk aplikasi ini.
Manfaat:
- Kualitas produk tinggi permanen sekaligus mengurangi penggunaan bahan baku
- Pengendalian cepat selama pemanasan atau perubahan produk karena kecepatan lintasan adaptif dan pengukuran dinamis tinggi
- Tidak ada biaya akibat isotop atau sinar-X
- Pengukuran bebas aus alih-alih setengah dari tes radiometrik
- Stabilitas suhu tertinggi karena elemen kalibrasi dan kompensasi in-situ
- Antarmuka yang dapat disesuaikan khusus pelanggan
Parameter bahan:
- Lebar material dari 200mm hingga 3.800mm
- Umpan bahan hingga 25 m / mnt
- Maksimum suhu permukaan material yang diijinkan: 100 ° C
Dilengkapi dengan sensor optik, sistem keluarga TIP dirancang sebagai frame O dan C. Fluktuasi suhu dari mekanika pengukur juga terdeteksi menggunakan sensor jarak dan suhu dan karenanya dikompensasi secara algoritmik. Sistem seri RTP dapat diterapkan sebagai solusi berbiaya rendah.
Tire geometry inline inspection in TU machines
Pemantauan geometri ban yaitu pengukuran ketidakseimbangan radial atau lateral serta deteksi dinding samping untuk tonjolan, penyempitan, penyok, dll., Adalah salah satu inspeksi paling penting pada akhir proses produksi. Sistem TGI 8302.LLT dapat dengan mudah diintegrasikan sambil menawarkan hasil pengukuran yang tepat.
Manfaat:
- Cocok untuk semua mesin TU umum dan karenanya ideal untuk retrofit
- Prinsip pengukuran optik
- Pemindaian permukaan total
- Mengurangi tingkat kesalahan semu
- Konstruksi kuat, getaran rendah
- Parameter bahan:
- Lebar ban dari 100mm hingga 460mm
Untuk Konsulatasi dan Pembelian silahkan hubungi :
http://www.automationindo.co.id/
Telp : (021) 8690 6777 / 0816 1740 8890
WA : 0813 8742 8586
Email : sales@automationindo.com